Festival Sinema Perancis ke-16 di Indonesia kembali hadir. Sekali lagi, Kedutaan Perancis menunjukkan komitmennya untuk menghadirkan film-film terbaru Perancis bertaraf internasional ke hadapan penonton Indonesia. Untuk edisi ke-16 ini, Festival akan memutarkan 21 film pada 8 April hingga 1 Mei 2011 di Jakarta, kemudian in Balikpapan, Yogyakarta, Denpasar, Surabaya dan Bandung.
“Festival ini adalah kegiatan kebudayaan dimana penonton Indonesia dapat berinteraksi dengan kebudayaan Perancis melalui film-film. Tahun ini, kami menyoroti tiga gaya Perancis dalam komedi romantis untuk memperlihatkan bahwa film-film Perancis juga segar, lucu, dan menghibur,” kata Fréderic Alliod, selaku Atase Audiovisual Kedutaan Perancis. Ketiga komedi romantis ini – L’Arnacoeur (Heartbreaker), La chance de ma vie (Second Chance), dan Il reste du jambon? (Bacon On The Side) akan diputar di dua lokasi Festival yaitu: FX Platinum XXI/FX lifestyle X'enter dan Blitzmegaplex Grand Indonesia.
Selain komedi romantis, berbagai jenis film akan diputar pada saat Festival berlangsung:
Dokumenter oleh pembuat film terkenal
* Les plages d’Agnès (The Beaches of Agnès) – film terakhir dari Agnès Varda, seorang sutradara perempuan Perancis yang sangat legendaris,
* Nénette, oleh Nicolas Philibert – tentang orang utan betina berusia 42 tahun yang tinggal di Jardin des Plantes, sebuah kebun binatang di Paris,
* La Danse, the Paris Opera Ballet, oleh Frederick Wiseman – tentang para penari-penari bintang dari Paris Ballet,
Juga Komedi, diantaranya Potiche (Trophy Wife), oleh François Ozon, dibintangi Catherine Deneuve & Gérard Depardieu,
Drama Komedi – dengan L’Âge de Raison (With love from the age of reason), dibintangi Sophie Marceau, juga film Tout ce qui brille (All that glitters), dibintangi aktris muda berbakat Leila Bekhti yang baru saja menerima penghargaan Aktris Muda Paling Menjanjikan di ajang festival film the César 2011,
Drama – diantaranya film yang sangat sukses dan menerima berbagai penghargaan Des Hommes et des Dieux (Of Gods and Men), dan Welcome,
Dan Animasi, dengan cerita yang sangat indah Kerity, la Maison des Contes (Eleanor’s secret).
Lima diantara film-film tersebut akan berkompetisi dalam ajang Pilihan Pers, penghargaan yang diberikan oleh jurnalis dari Cinemags, Globe Media Group dan Femina Group pada saat acara Penutupan Festival.
Seluruh film yang dihadirkan pada Festival ini akan diputar di Studio XXI FX Plaza dan Blitzmegaplex Grand Indonesia, pada 9-17 April. Penjualan tiket mulai dilaksanakan pada 1 April 2011 di kedua tempat pemutaran tersebut.
Kemudian, Festival akan berlanjut di lima kota Indonesia hingga tanggal 1 Mei 2011:
16-17 April di Balikpapan (E-Walk XXI)
23-24 April di Yogyakarta (Empire XXI)
23-24 April di Denpasar (Galeria XXI)
30 April - 1 Mei di Bandung (Empire XXI)
30 April - 1 Mei di Surabaya (Sutos XXI)
Tahun ini, Festival juga menghadirkan sebuah acara yang memfokuskan pada pendanaan film melalui media digital. Nicolas Bailly – penggagas dan manajer dari sebuah website Perancis yang inovatif “touscoprod.com”- akan memaparkan pengalaman dan pekerjaannya serta menjawab seluruh pertanyaan peserta workshop di Binus International (JWC building, auditorium 310), pada 12 April 2011, jam 13.00-15.00 WIB.
Festival akan dibuka pada 8 April di Usmar Ismail Hall dengan film L’Arnacoeur (Heartbreaker), sebuah komedi romantis yang sangat sukses dibintangi oleh Vanessa Paradis dan Romain Duris.
Pada 17 April, saat Upacara Penutupan Festival, Des Hommes et des dieux (Of Gods and Men) akan diputar sebagai film penutupan di Blitzmegaplex Grand Indonesia. Film bergengsi ini menceritakan kisah nyata tentang pembantaian para pastur Katolik oleh teroris pada tahun 1990-an. Of Gods and Men telah memenangkan berbagai penghargaan di berbagai festival film international, diantaranya the Jury Grand Prize di Cannes International Film Festival 2010.
“Untuk penyegaran, supaya tidak bosan dengan film Hollywood yang temanya itu-itu saja,” kata aktor Reza Rahardian yang menjadi Duta Festival Sinema Prancis 2011, saat ditemui di peluncuran acara Festival Film Prancis di Hotel Le Meridien, Jakarta.
Atase Audio-visual Kedutaan Prancis, Frederic Alliod, menyatakan bahwa Festival Film Prancis ini adalah kegiatan kebudayaan antara kedua negara, di mana penonton Indonesia dapat berinteraksi dengan kebudayaan Prancis melalui film-filmnya. “Tahun ini kami menyoroti gaya Prancis dalam komedi romantis. Film-film Prancis juga segar, lucu, dan menghibur,” kata Alliod sembari berpromosi.
Judukl-judul film komedi romantis itu antara lain Second Change (La chance de ma vie), Bacon on the side (Il reste du jambon), Welcome, Nenette, La Danse the Paris Opera Ballet, Potiche, Tout ce qui Brille, dan lain-lain. Ada juga film box office berjudul Heartbreaker (L’arnacoeu).
Reza menjelaskan, film Prancis beda dengan film Hollywood, baik dari segi teknis maupun gaya penyajian. “Drama dan action Prancis sangat beda,” ujar Reza. Ia berharap, Festival Film Prancis dapat menjadi ajang berbagi kebudayaan antarkedua bangsa, sembari menjadi hiburan berkualitas bagi publik Indonesia yang selama ini relatif hanya disuguhi oleh film Hollywood di bioskop-bioskop.
Sigi Wimala yang juga diangkat menjadi Duta Festival Sinema Prancis 2011 berharap, Festival Film prancis dapat membantu para calon sineas Indonesia untuk bisa dan terpacu membuat film bermutu. “Yang mau jadi film-maker, di sinilah tempat mencari ide. Siapa sih yang nggak suka film Prancis? Ceritanya simpel dan unik,” tutup Sigi.
Dengan film-film berkualitas yang disajikan pada Festival kali ini, maka sangat cocok jika dua aktor berbakat Indonesia Sigi Wimala dan Reza Rahadian menjadi Duta Festival.
Karir Sigi dalam industri perfilman Indonesia meroket ketika dinominasikan sebagai Aktris Terbaik Indonesian Movie Awards, di tahun 2005 dan 2009. Sementara kualitas akting Reza juga baru-baru ini sangat dipuji sejak ia meraih penghargaan Aktor Terbaik pada Festival Film Indonesia 2010.
“Festival ini adalah kegiatan kebudayaan dimana penonton Indonesia dapat berinteraksi dengan kebudayaan Perancis melalui film-film. Tahun ini, kami menyoroti tiga gaya Perancis dalam komedi romantis untuk memperlihatkan bahwa film-film Perancis juga segar, lucu, dan menghibur,” kata Fréderic Alliod, selaku Atase Audiovisual Kedutaan Perancis. Ketiga komedi romantis ini – L’Arnacoeur (Heartbreaker), La chance de ma vie (Second Chance), dan Il reste du jambon? (Bacon On The Side) akan diputar di dua lokasi Festival yaitu: FX Platinum XXI/FX lifestyle X'enter dan Blitzmegaplex Grand Indonesia.
Selain komedi romantis, berbagai jenis film akan diputar pada saat Festival berlangsung:
Dokumenter oleh pembuat film terkenal
* Les plages d’Agnès (The Beaches of Agnès) – film terakhir dari Agnès Varda, seorang sutradara perempuan Perancis yang sangat legendaris,
* Nénette, oleh Nicolas Philibert – tentang orang utan betina berusia 42 tahun yang tinggal di Jardin des Plantes, sebuah kebun binatang di Paris,
* La Danse, the Paris Opera Ballet, oleh Frederick Wiseman – tentang para penari-penari bintang dari Paris Ballet,
Juga Komedi, diantaranya Potiche (Trophy Wife), oleh François Ozon, dibintangi Catherine Deneuve & Gérard Depardieu,
Drama Komedi – dengan L’Âge de Raison (With love from the age of reason), dibintangi Sophie Marceau, juga film Tout ce qui brille (All that glitters), dibintangi aktris muda berbakat Leila Bekhti yang baru saja menerima penghargaan Aktris Muda Paling Menjanjikan di ajang festival film the César 2011,
Drama – diantaranya film yang sangat sukses dan menerima berbagai penghargaan Des Hommes et des Dieux (Of Gods and Men), dan Welcome,
Dan Animasi, dengan cerita yang sangat indah Kerity, la Maison des Contes (Eleanor’s secret).
Lima diantara film-film tersebut akan berkompetisi dalam ajang Pilihan Pers, penghargaan yang diberikan oleh jurnalis dari Cinemags, Globe Media Group dan Femina Group pada saat acara Penutupan Festival.
Seluruh film yang dihadirkan pada Festival ini akan diputar di Studio XXI FX Plaza dan Blitzmegaplex Grand Indonesia, pada 9-17 April. Penjualan tiket mulai dilaksanakan pada 1 April 2011 di kedua tempat pemutaran tersebut.
Kemudian, Festival akan berlanjut di lima kota Indonesia hingga tanggal 1 Mei 2011:
16-17 April di Balikpapan (E-Walk XXI)
23-24 April di Yogyakarta (Empire XXI)
23-24 April di Denpasar (Galeria XXI)
30 April - 1 Mei di Bandung (Empire XXI)
30 April - 1 Mei di Surabaya (Sutos XXI)
Tahun ini, Festival juga menghadirkan sebuah acara yang memfokuskan pada pendanaan film melalui media digital. Nicolas Bailly – penggagas dan manajer dari sebuah website Perancis yang inovatif “touscoprod.com”- akan memaparkan pengalaman dan pekerjaannya serta menjawab seluruh pertanyaan peserta workshop di Binus International (JWC building, auditorium 310), pada 12 April 2011, jam 13.00-15.00 WIB.
Festival akan dibuka pada 8 April di Usmar Ismail Hall dengan film L’Arnacoeur (Heartbreaker), sebuah komedi romantis yang sangat sukses dibintangi oleh Vanessa Paradis dan Romain Duris.
Pada 17 April, saat Upacara Penutupan Festival, Des Hommes et des dieux (Of Gods and Men) akan diputar sebagai film penutupan di Blitzmegaplex Grand Indonesia. Film bergengsi ini menceritakan kisah nyata tentang pembantaian para pastur Katolik oleh teroris pada tahun 1990-an. Of Gods and Men telah memenangkan berbagai penghargaan di berbagai festival film international, diantaranya the Jury Grand Prize di Cannes International Film Festival 2010.
“Untuk penyegaran, supaya tidak bosan dengan film Hollywood yang temanya itu-itu saja,” kata aktor Reza Rahardian yang menjadi Duta Festival Sinema Prancis 2011, saat ditemui di peluncuran acara Festival Film Prancis di Hotel Le Meridien, Jakarta.
Atase Audio-visual Kedutaan Prancis, Frederic Alliod, menyatakan bahwa Festival Film Prancis ini adalah kegiatan kebudayaan antara kedua negara, di mana penonton Indonesia dapat berinteraksi dengan kebudayaan Prancis melalui film-filmnya. “Tahun ini kami menyoroti gaya Prancis dalam komedi romantis. Film-film Prancis juga segar, lucu, dan menghibur,” kata Alliod sembari berpromosi.
Judukl-judul film komedi romantis itu antara lain Second Change (La chance de ma vie), Bacon on the side (Il reste du jambon), Welcome, Nenette, La Danse the Paris Opera Ballet, Potiche, Tout ce qui Brille, dan lain-lain. Ada juga film box office berjudul Heartbreaker (L’arnacoeu).
Reza menjelaskan, film Prancis beda dengan film Hollywood, baik dari segi teknis maupun gaya penyajian. “Drama dan action Prancis sangat beda,” ujar Reza. Ia berharap, Festival Film Prancis dapat menjadi ajang berbagi kebudayaan antarkedua bangsa, sembari menjadi hiburan berkualitas bagi publik Indonesia yang selama ini relatif hanya disuguhi oleh film Hollywood di bioskop-bioskop.
Sigi Wimala yang juga diangkat menjadi Duta Festival Sinema Prancis 2011 berharap, Festival Film prancis dapat membantu para calon sineas Indonesia untuk bisa dan terpacu membuat film bermutu. “Yang mau jadi film-maker, di sinilah tempat mencari ide. Siapa sih yang nggak suka film Prancis? Ceritanya simpel dan unik,” tutup Sigi.
Dengan film-film berkualitas yang disajikan pada Festival kali ini, maka sangat cocok jika dua aktor berbakat Indonesia Sigi Wimala dan Reza Rahadian menjadi Duta Festival.
Karir Sigi dalam industri perfilman Indonesia meroket ketika dinominasikan sebagai Aktris Terbaik Indonesian Movie Awards, di tahun 2005 dan 2009. Sementara kualitas akting Reza juga baru-baru ini sangat dipuji sejak ia meraih penghargaan Aktor Terbaik pada Festival Film Indonesia 2010.
0 komentar:
Posting Komentar