Crazy Little Thing Called Love
Sutradara : Puttipong Pormsaka Na-Sakonnakorn dan Wasin PokpongSekenario : Puttipong Pormsaka Na-Sakonnakorn dan Wasin Pokpong
Pemain : Mario Maurer, Pimchanok Luevisetpaibool, Sudarat Butrprom.
Genre : Comedy Romantic
Year : 2010
Rat : 8 / 10
Hal kecil yang gila disebut cinta, pas banget.... memang cinta dapat membuat orang menjadi gila. film Crazy Little Thing Called Love dengan sangat baik menggambarkannya. nonton film ini aku jadi inget masa-masa sekolah dulu. tentang cinta monyet, persahabatan dan hal-hal seru lainnya.
bercerita tentang seorang itik-buruk-rupa bernama Nam (Pimchanok Lerwisetpibol) yang diam-diam menyukai bintang sekolah Shone (Mario Maurer) yang juga kakak kelasnya. maka dengan berbagai cara berusaha PDKT sama cowok tersebut dengan bantuan gengnya. mulai dari menjalankan metode-metode cinta dari buku '9 resep cinta', trus masuk Drama sampe jadi Mayoret, hingga akhirnya menjadi cewek populer.
Masalahnya apakah dia, itik-buruk-rupa-yang-menjelma-menjadi-angsa disini menjadi tidak penting lagi. Karena toh, setelah dia “berubah’ bukan berarti hubungan dirinya dengan Shone menjadi lebih mulus. Meski secara fisik berubah, namun didalam ia tetaplah Nam yang clueless dan kebingungan ngungkapin isi hatinya. malah kemudian sobat Shone, Thop (Acharanat Ariyaritwikol) suka pada Nam... jadilah cinta segitiga.... lah gimana nie... padahal Shone dan Thop janji bahwa tak akan suka pada cewek yang sama. mengetahui hal itu Nam memutuskan untuk meninggalkan Thop. waktu terus berjalan dan saat kelulusan Shone'pun tiba. dengan dukungan dari gengnya Nam mengumpulkan keberanian dan berurai air mata ngungkapin isi hatinya yang selama ini dipendam pada Shone. tapi sayang Nam sedikit terlambat, Shone sudah jadian sama Pin (Kachamat Pormsaka Na-Sakonnakorn), temen Nam sendiri meski bukan gengnya. gimana gak hancur coba.....
Masalahnya apakah dia, itik-buruk-rupa-yang-menjelma-menjadi-angsa disini menjadi tidak penting lagi. Karena toh, setelah dia “berubah’ bukan berarti hubungan dirinya dengan Shone menjadi lebih mulus. Meski secara fisik berubah, namun didalam ia tetaplah Nam yang clueless dan kebingungan ngungkapin isi hatinya. malah kemudian sobat Shone, Thop (Acharanat Ariyaritwikol) suka pada Nam... jadilah cinta segitiga.... lah gimana nie... padahal Shone dan Thop janji bahwa tak akan suka pada cewek yang sama. mengetahui hal itu Nam memutuskan untuk meninggalkan Thop. waktu terus berjalan dan saat kelulusan Shone'pun tiba. dengan dukungan dari gengnya Nam mengumpulkan keberanian dan berurai air mata ngungkapin isi hatinya yang selama ini dipendam pada Shone. tapi sayang Nam sedikit terlambat, Shone sudah jadian sama Pin (Kachamat Pormsaka Na-Sakonnakorn), temen Nam sendiri meski bukan gengnya. gimana gak hancur coba.....
adegan berganti pada Shone saat melihat hasil jepretan cameranya yang semuanya berisi foto-foto Nam dari itik-buruk-rupa-menjelma-menjadi-angsa dan ternyata Shone juga diam-diam suka sama Nam, tapi karena tak ada keberania diantara keduanya, 'Cinta' jadi terlambat untuk di ungkapkan.
cerita yang sudah biasa memang, tapi ditangan handal sineas Thailand, Puttipong Pormsaka Na-Sakonnakorn dan Wasin Pokpong, juga pemain yang Verry Totally dengan karakter-karakternya yang ditampilkan lekat dengan keseharian dan membumi dan adegan-adegan yang sederhana namun pas dan menarik, ditambah comedi-comedi dari guru kelasnya Nam yang nggak garing, membuat film ini enak untuk dinikmati. diiringi dengan sountrak yang enak di dengar pula, satu lagi yang membuat aku terkejut adalah make-up artisnya yang berhasil ngebuat perbedaan antara Nam jelek dan Nam Cantik, salut banget. Membuat film menjadi terasa menggemaskan dan juga….mengharukan. seperti jenis film comedy romantic lainnya, film ini di eksekusi dengan happy ending.
film yang menempati usrutan kedua box office thailand setelah 'HELLO STRANGER' ini menghadirkan semua yang kita inginkan pada sebuah film komedi-romantis berbalut melodrama. Mungkin masih berada di jalur aman dan belum berani mendobrak streotipe, akan tetapi setelah menyaksikan filmnya secara utuh membuatku tersadar jika kisah kasih tak sampai/tak berbalas pada dasarnya mempunyai pola yang sama untuk setiap orang. Dan film seolah menegaskan jika remaja adalah pribadi labil dan clueless. Akan tetapi bukankah kita pada dasarnya dulu juga seperti itu?
by. my.mus
lihat trailernya :
by. my.mus
lihat trailernya :
0 komentar:
Posting Komentar