Musik berdalun, tak asing di telinga. Medley soundtrack film, membuka
malam penghargaan bagi sineas film berprestasi: Festival Film Indonesia
2011.
Mengusung tema 'Perbaikan Membutuhkan Perbaikan', FFI tahun ini tak hanya menganugerahkan Piala Citra bagi sineas film bioskop, film pendek, dan film dokumenter. FFI juga memberikan penghargaan tertinggi bagi sineas film televisi melalui Piala Vidia.
Ada 13 kategori nominasi Piala Vidia dan 16 kategori nominasi Piala Citra. "Semoga industri perfilman Indonesia semakin berkualitas, tidak hanya dari segi penontonnya tetapi juga dari filmnya," ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, di Gedung Pariwisata.
Jika pemenang Piala Vidia telah dibacakan pada Selasa, 6 Desember 2011, para peraih Piala Citra terkuak di Jakarta Sabtu malam, 10 Desember 2011. Nominasi demi nominasi dibacakan. Dari pemeran pendukung pria terbaik hingga film terbaik 2011.
Aktor senior Mathias Muchus berhasil menyabet penghargaan sebagai pemeran pendukung pria terbaik melalui film 'Pengejar Angin', mendampingi Dewi Irawan sebagai pemeran pendukung wanita terbaik melalui film 'Sang Penari'.
Kalau penghargaan pemeran pendukung terbaik dimenangkan oleh aktor dan aktris senior, berbeda dengan pemeran pria dan wanita terbaik yang justru dimenangkan oleh aktor dan aktris muda berbakat Indonesia.
Akting memukau aktor muda Emir Mahira dalam 'Rumah Tanpa Jendela' mampu membuat juri memutuskan dirinya berhak mendapatkan penghargaan sebagai aktor terbaik. Sama halnya dengan Prisia Nasution sebagai pemeran wanita terbaik. Lenggak-lenggoknya sebagai nyai ronggeng di film 'Sang Penari' mampu membius dewan juri FFI 2011.
Sutradara muda Ifa Isfansyah melalui Sang Penari pun menyabet penghargaan sebagai sutradra terbaik. "10 tahun yang lalu saya mulai dengan film pendek, 5 tahun yang lalu saya mendapatkan penghargaan untuk film pendek tapi tidak diberikan kesempatan bicara, jadi berikan saya waktu untuk berbicara," ujarnya menyatakan kekecewaan atas diskriminasi terhadap film pendek yang hanya dibacakan secara off air.
Melengkapi kemenangannya di beberapa kategori, 'Sang Penari' berhasil menyabet penghargaan di kategori film terbaik. Film yang diperankan oleh Prisia Nasution, dan Oka Antara ini berhasil mengalahkan nominator kuat lainnya seperti "?", 'Masih Bukan Cinta Biasa', 'Tendangn Dari Langit', dan 'The Mirror Never Lies'.
Mengusung tema 'Perbaikan Membutuhkan Perbaikan', FFI tahun ini tak hanya menganugerahkan Piala Citra bagi sineas film bioskop, film pendek, dan film dokumenter. FFI juga memberikan penghargaan tertinggi bagi sineas film televisi melalui Piala Vidia.
Ada 13 kategori nominasi Piala Vidia dan 16 kategori nominasi Piala Citra. "Semoga industri perfilman Indonesia semakin berkualitas, tidak hanya dari segi penontonnya tetapi juga dari filmnya," ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, di Gedung Pariwisata.
Jika pemenang Piala Vidia telah dibacakan pada Selasa, 6 Desember 2011, para peraih Piala Citra terkuak di Jakarta Sabtu malam, 10 Desember 2011. Nominasi demi nominasi dibacakan. Dari pemeran pendukung pria terbaik hingga film terbaik 2011.
Aktor senior Mathias Muchus berhasil menyabet penghargaan sebagai pemeran pendukung pria terbaik melalui film 'Pengejar Angin', mendampingi Dewi Irawan sebagai pemeran pendukung wanita terbaik melalui film 'Sang Penari'.
Kalau penghargaan pemeran pendukung terbaik dimenangkan oleh aktor dan aktris senior, berbeda dengan pemeran pria dan wanita terbaik yang justru dimenangkan oleh aktor dan aktris muda berbakat Indonesia.
Akting memukau aktor muda Emir Mahira dalam 'Rumah Tanpa Jendela' mampu membuat juri memutuskan dirinya berhak mendapatkan penghargaan sebagai aktor terbaik. Sama halnya dengan Prisia Nasution sebagai pemeran wanita terbaik. Lenggak-lenggoknya sebagai nyai ronggeng di film 'Sang Penari' mampu membius dewan juri FFI 2011.
Sutradara muda Ifa Isfansyah melalui Sang Penari pun menyabet penghargaan sebagai sutradra terbaik. "10 tahun yang lalu saya mulai dengan film pendek, 5 tahun yang lalu saya mendapatkan penghargaan untuk film pendek tapi tidak diberikan kesempatan bicara, jadi berikan saya waktu untuk berbicara," ujarnya menyatakan kekecewaan atas diskriminasi terhadap film pendek yang hanya dibacakan secara off air.
Melengkapi kemenangannya di beberapa kategori, 'Sang Penari' berhasil menyabet penghargaan di kategori film terbaik. Film yang diperankan oleh Prisia Nasution, dan Oka Antara ini berhasil mengalahkan nominator kuat lainnya seperti "?", 'Masih Bukan Cinta Biasa', 'Tendangn Dari Langit', dan 'The Mirror Never Lies'.
- Film Terbaik: Sang Penari (Salto Films & KG Productions)
- Sutradara Terbaik: Ifa Isfansyah (Sang Penari – Salto Films & KG Productions)
- Penulis Skenario Terbaik: Benni Setiawan (Masih Bukan Cinta Biasa – Wanna B Pictures)
- Penulis Cerita Asli Terbaik: Kamila Andini (The Mirror Never Lies – SET Film, WWF-Indonesia, Pemda Kabupaten Wakatobi)
- Pengarah Sinematografi Terbaik: Yadi Sugandi ( ? – Dapur Film Production & Mahaka Pictures)
- Pengarah Artistik Terbaik: Fauzi (Tendangan dari Langit – Dapur Film Production & PT Sinemart Indonesia)
- Penyunting Gambar Terbaik: Aline Jusria & Dinda Amanda (Catatan Harian Si Boy – Tuta Media Corporation, Masima Contents+Channels, 700 Pictures).
- Penata Suara Terbaik: Adityawan Susanto & M. Ichsan Rachmaditta (Masih Bukan Cinta Biasa – Wanna B Pictures)
- Penata Musik Terbaik: Thoersi Argeswara (The Mirror Never Lies – SET Film, WWF-Indonesia, Pemda Kabupaten Wakatobi)
- Pemeran Utama Pria Terbaik: Emir Mahira (Rumah Tanpa Jendela – Smaradhana Production & Sanggar Ananda)
- Pemeran Utama Wanita Terbaik: Prisia Nasution (Sang Penari – Salto Films & KG Productions)
- Pemeran Pendukung Pria Terbaik: Mathias Muchus (Pengejar Angin – Putaar Production & Pemprov Sumatera Selatan)
- Pemeran Pendukung Wanita Terbaik: Dewi Irawan (Sang Penari – Salto Films & KG Productions)
- Film Pendek Terbaik: Bermula Dari A (B.W. Purba Negara – Lima Enam Films)
- Film Dokumenter Terbaik: Donor ASI (Ani Ema Susanti – Aniema Productions)
- Lifetime Achievement Award: JB Kristanto
- Anugerah Khusus: pembuat film Kuldesak
Penghargaan Khusus
Selain Piala Citra, beberapa penghargaan khusus juga diberikan pada malam penganugerahan Piala Citra (10/12/2011). Penghargaan khusus ini diberikan oleh dewan juri.
Daftar Penerima Penghargaan Khusus:
Film Bioskop
- Kamila Andini sebagai Sutradara Pendatang Baru Terbaik
- Gita Novalista sebagai Pemain Berbakat
Film Pendek
- Bowo Leksono atas inisiatif, dedikasi dan konsistensinya dalam membangun, mengembangkan dan memelihara aktivitas perfilman di Banyumas Raya.
- Wrong Day (Yusuf Rajamuda - Kafe Ujung) atas semangat dan usahanya dalam mengeksplorasi medium film pendek secara maksimal.
- Balloons (Firman Widyasamara - Lanting Workshop) sebagai film anak yang inspiratif.
- Kotak Amal Ramadhan (Khusnul Khitam - Lookout Pictures Indonesia) sebagai karya pelajar dengan ide cerita yang berani dan otentik.
Film Dokumenter
- Metamorfoblus (Dosy Omar - Rumah Pohon Indonesia) sebagai film yang dengan baik memotret budaya kontemporer anak muda.
0 komentar:
Posting Komentar